studiopena.com, Jakarta – Instagram semakin memperketat aturan mereka, terutama remaja yang mencoba memalsukan usia sehingga mereka dapat mengakses konten dewasa.
Meta, sebagai perusahaan induk Instagram, mengumumkan bahwa mereka sekarang menggunakan Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) untuk mendeteksi pengguna yang berbohong tentang usia.
Jadi, ketika sistem meta AI mencurigakan bahwa ada akun yang sebenarnya dimiliki oleh seorang remaja tetapi diklaim sebagai orang dewasa karena pemalsuan usia, Instagram akan segera memindahkannya ke mode akun remaja.
Mengutip TechCrunch, Rabu (4/23/2025), akun remaja itu sendiri telah diluncurkan sejak tahun lalu. Melalui sistem ini, Instagram secara otomatis memberikan pembatasan bagi pengguna remaja.
Misalnya, siapa yang dapat saya kirim pesan DM, jenis konten yang dapat mereka lihat, sehingga pengaturan privasi tidak dapat diubah dengan ceroboh. Untuk remaja di bawah 16 tahun, perubahan pengaturan hanya dapat dilakukan dengan izin orang tua.
Dapat dikatakan, Instagram sebenarnya telah menggunakan AI untuk waktu yang lama untuk memperkirakan usia pengguna. Tapi kali ini, teknologi ini semakin dimaksimalkan sehingga remaja harus menggunakan akun remaja untuk tidak menggunakan akun orang dewasa.
Selain itu, Instagram juga akan mulai mengirim pemberitahuan kepada orang tua yang berisi informasi penting tentang cara berbicara dengan anak -anak mereka tentang pentingnya bersikap jujur tentang usia saat online.
Dan salah satu langkah sederhana menurut Instagram adalah untuk memastikan tanggal lahir yang tercantum dalam akun sesuai.
Pengumuman ini muncul dua minggu setelah Meta membawa akun remaja ke platform Facebook dan Messenger.
Meta mengklaim, mereka telah mendaftarkan sekitar 54 juta remaja di seluruh dunia ke akun remaja, dan 97 persen pengguna berusia 13-15 tahun tetap di akun yang dilindungi ini.