Site icon studiopena

Mitos dan fakta tentang mimisan

Mitos dan fakta seputar mimisan

Jakarta (studiopena.com) – Mimisan seringkali dianggap sebagai tanda kelelahan atau tanda penyakit serius, namun tidak selalu demikian. Kondisi ini sebenarnya umum terjadi dan bisa dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Sayangnya, masih banyak anggapan salah yang beredar di masyarakat mengenai mimisan, mulai dari posisi kepala yang harus dimiringkan hingga anggapan bahwa kompres hangat dapat menghentikan mimisan.

Agar tidak salah langkah dalam menghadapinya, penting untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang hanya mitos. Berikut sejumlah fakta dan mitos seputar mimisan yang perlu Anda ketahui berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber.

Mitos dan fakta tentang mimisan

1. Mitos: Mimisan hanya terjadi pada anak-anak

Fakta:

Meski mimisan lebih sering terjadi pada anak-anak, namun sebenarnya siapa pun bisa mengalaminya, termasuk orang dewasa dan lansia. Pada usia lanjut, mimisan umumnya terjadi karena pembuluh darah di bagian dalam hidung menjadi rapuh dan mudah pecah.

Faktor penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari penggunaan obat-obatan seperti aspirin, tekanan darah tinggi, hingga cedera pada wajah. Jika mimisan terjadi berulang kali, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.

2. Mitos: Sering mimisan adalah hal yang normal

Fakta:

Mimisan umumnya tidak berbahaya, namun jika terjadi terlalu sering bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan tertentu. Mimisan berulang bisa dipicu oleh berbagai kondisi, seperti kelainan pada septum hidung, efek samping obat, bahkan pertumbuhan jaringan atau tumor pada saluran hidung. Oleh karena itu, jangan anggap remeh bila mimisan sering terjadi. Diperlukan pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebabnya.

3. Mitos: Memiringkan kepala bisa menghentikan mimisan

Fakta:

Banyak orang yang masih percaya bahwa mengangkat kepala saat mimisan dapat menghentikan darah, padahal sebenarnya langkah tersebut salah. Cara yang benar adalah dengan meminta penderitanya duduk tegak dengan kepala agak dimiringkan ke depan agar darah tidak mengalir ke tenggorokan dan menyebabkan tersedak.

Setelah itu, tekan perlahan lubang hidung menggunakan ibu jari dan telunjuk selama 10-15 menit sambil bernapas melalui mulut. Untuk membantu menghentikan pendarahan, Anda juga bisa mengompresnya dengan es yang dibungkus kain. Hindari mengorek atau membuang ingus terlalu keras setelah darah berhenti agar mimisan tidak terulang kembali.

4. Mitos: Kompres hangat bisa menghentikan mimisan

Fakta:

Menggunakan air hangat justru bisa memperparah pendarahan karena membuat pembuluh darah melebar. Sebaliknya, yang dianjurkan adalah menggunakan air dingin atau es untuk mengompres hidung. Suhu dingin akan membantu mempersempit pembuluh darah sehingga aliran darah berkurang dan pendarahan bisa segera berhenti.

Baca juga: Anak Anda Sering Mimisan? Jangan panik, ini cara mudah untuk mengatasinya

Baca juga: Enam Bahan Dapur Ini Ternyata Bisa Jadi Obat Mimisan

Baca juga: Benarkah Udara Kering Bisa Sebabkan Mimisan?

Reporter: Sean Anggiatheda Sitorus
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Hak Cipta © studiopena.com 2025

Dilarang keras mengambil konten, crawling, atau pengindeksan otomatis AI pada situs ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita studiopena.com.

Exit mobile version