Site icon studiopena

Ngemil dengan konsep Mindful Eating, makan tidak boleh menjadi pelampiasan stres


studiopena.com, Jakarta – Beberapa orang tidak bisa lepas dari kebiasaan ngemil dan sebenarnya tidak ada salahnya melakukan kebiasaan ini jika dilakukan dengan benar. Namun, tidak jarang ngemil dijadikan sebagai pelampiasan stres karena kurang hati-hati dalam makan atau tidak sadar saat mengonsumsi makanan.

“Kita harus hati-hati dengan apa yang kita makan, tapi pastikan kecukupan gizinya belum terpenuhi atau belum,” kata Mutiara Maharini, psikolog yang hadir dalam peluncuran Cimory Bites, Rabu, 11 Desember 2024.

Ditegaskannya kembali, ngemil diperbolehkan asalkan memenuhi kebutuhan gizi. Namun jika sebaliknya, sebaiknya Anda waspada dan merenungkan kondisi mental pribadi Anda. “Mungkin kesehatan mentalmu kurang baik,” lanjut Mutiara.

Ia juga meminta agar saat waktu makan atau saat muncul keinginan ngemil, utamakan mindful feeding. Hal ini dapat membuat perut Anda kenyang lebih lama sehingga menghasilkan suasana hati yang lebih positif dan hari-hari yang lebih produktif.

Ahli Gizi Putri Miftahul Jannah menyatakan, seseorang boleh ngemil dengan kewajiban memperhatikan jenis makanan dan jenis bahan makanan yang dikonsumsinya. Salah satunya, ia merekomendasikan yogurt karena merupakan camilan bergizi.

Yogurt, kata Putri, mengandung protein dan bisa dipadukan dengan buah-buahan seperti nata de coco untuk menambah serat. “Proses fermentasi yoghurt juga memecah protein menjadi asam amino dan gula menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga memudahkan tubuh mencerna nutrisi yang terkandung,” jelasnya.

Exit mobile version