Orang yang tidak minum air menghasilkan hormon stres yang lebih besar

Orang yang kurang minum air hasilkan hormon stres lebih besar

Sebagai bagian dari analisis, para peneliti membagi kaum muda menjadi dua kelompok, yaitu 16 orang dengan asupan cairan rendah (kurang dari 1,5 liter per hari) dan 16 orang dengan asupan cairan yang memadai seperti yang direkomendasikan oleh konsumsi air harian (2 liter untuk wanita dan 2,5 liter untuk pria).

Kedua kelompok kemudian dibandingkan dengan faktor -faktor kunci yang mempengaruhi respons stres, seperti karakteristik psikologis dan kualitas tidur.

Para peneliti kemudian memantau tingkat hidrasi kedua kelompok selama tujuh hari menggunakan sampel urin dan darah, setelah itu mereka diundang ke laboratorium untuk melakukan tes stres.

Tes stres dilakukan melalui Triier Social Stress Test (TSST), yang sering digunakan untuk mensimulasikan stres sosial melalui wawancara kerja palsu dan memecahkan masalah aritmatika, di mana masing -masing individu diberikan 10 menit untuk mempersiapkan diri.

Dari sampel air liur yang dikumpulkan sebelum dan sesudah tes stres, tim peneliti menemukan kadar kortisol yang lebih tinggi pada mereka yang minum lebih sedikit air.

Baca Juga: Ketahui “Pembekuan Fungsional”, Kondisi Beku Seseorang yang Mengalami Stres

Meskipun, respons stres seperti peningkatan detak jantung, tangan berkeringat, dan mulut kering dialami serupa oleh kelompok, baik kurang atau minum air yang cukup.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *