studiopena.com, Jakarta – Jerawat di kulit kepala, yang secara medis disebut folikulitis, adalah kondisi umum yang terjadi ketika folikel rambut tersumbat dan meradang. Kondisi ini dapat memicu munculnya benjolan kemerahan yang terkadang disertai nanah, serta menimbulkan rasa nyeri dan gatal yang tidak nyaman.
Jerawat di kulit kepala mungkin terlihat dan terasa seperti jerawat biasa yang terletak di sekitar garis rambut atau di kulit kepala di bawah rambut. Jerawat ini bisa muncul sebagai satu atau beberapa bercak jerawat, bahkan bisa menyerang seluruh kulit kepala, kata Michele Green, dokter kulit yang berpraktik swasta di New York City, seperti dilansir Business Insider, Sabtu 18 Oktober 2025.
Berbagai faktor dapat menyebabkan penyumbatan ini, memicu peradangan dan jerawat yang mengganggu. Salah satu penyebab utamanya adalah produksi minyak berlebih dari kelenjar sebaceous yang terlalu aktif.
Minyak ini bisa bercampur dengan sel kulit mati dan keringat, lalu menyumbat folikel rambut. Fluktuasi hormonal, seperti saat pubertas, menstruasi, stres, atau kondisi hiperandrogenisme, seringkali meningkatkan produksi minyak tersebut sehingga membuat kulit kepala lebih rentan terkena jerawat.
Penumpukan produk rambut juga merupakan pemicu yang signifikan. Residu gel, hairspray, atau sampo kering dapat menyumbat pori-pori, apalagi jika produk tersebut tidak sesuai dengan jenis kulit kepala Anda. Kebersihan rambut yang kurang optimal juga dapat menyebabkan penumpukan kotoran, minyak, dan sel kulit mati.