Setelah keempat motif Batik Paser berhasil memperoleh hak paten nasional, Sinta Rosma tidak menghentikan langkahnya. Ia kemudian berinisiatif untuk mendistribusikan kain batik tersebut ke sekolah-sekolah di Kabupaten Paser.
“Saya kemudian berpikir bagaimana batik yang sudah dipatenkan ini bisa lebih dikenal dan digunakan. Jadi, saya bicara dengan dinas pendidikan setempat agar batik ini bisa masuk ke sekolah-sekolah dan pemerintah Kabupaten Paser juga membantu dengan menggratiskannya,” kata Sinta Rosma.
Ketua Dekranasda Kabupaten Paser selama 4 tahun ini juga terus mendorong generasi muda di daerahnya untuk lebih mencintai batik, khususnya Batik Paser. Kehadiran Sinta Rosma di ajang Parade Wastra Nusantara menjadi langkah maju untuk memperkenalkan Batik Paser ke kancah nasional.
“Saya sudah bicara dengan Ferry Sunarto, agar kita bisa berkolaborasi untuk membuat acara wastra di Kabupaten Paser, terutama untuk lebih memperkenalkan lagi motif-motif batik yang sudah dipatenkan,” tutur Sinta Rosma.
Nasib Pengrajin Batik di Kabupaten Paser
Sinta Rosma mengungkap nasib para perajin batik di Kabupaten Paser. Ia pun telah berkomunikasi dengan Fahmi Fadli yang juga Bupati Paser terkait para perajin batik.
“Tadi kita bicarakan bagaimana mendatangkan pelatihan yang dibantu oleh pemerintah dan beberapa kecamatan sudah ikut pelatihan, jadi tentu ini membantu perekonomian masyarakat Kabupaten Paser,” ujarnya.
Langkah yang ditempuh Sinta Rosma dalam memperkenalkan Batik Paser secara luas terus dilakukan secara konsisten. Selain itu, ia juga tak henti-hentinya berupaya memberikan kehidupan yang lebih baik bagi para perajin Batik Paser melalui berbagai langkah yang ditempuh.
Nah, langkah apa lagi yang akan dilakukan Sinta Rosma untuk memperkenalkan Batik Paer di kancah nasional bahkan internasional? Simak videonya di bawah ini, ya!