“Kita bayar saja. Saya lebih suka Karang Taruna karena masih muda. Kalau Karang Taruna diganggu satu orang, mungkin ada 10 orang yang datang (membela),” ujarnya.
Selain itu, ia juga menjaga hubungan baik dengan kepolisian dan Koramil setempat. Tujuannya untuk membantu mengatasi gangguan keamanan dan kemacetan di kawasan wisata, terutama pada hari-hari sibuk.
Pendekatan serupa juga dilakukan oleh pengurus masjid setempat. Pihak pengelola menyiapkan tempat salat yang memadai, sebagai imbalannya banyak sumbangan dari jamaah luar yang masuk ke dalam masjid sehingga memungkinkan untuk dikembangkan tempat ibadah. “Akhirnya masjid bisa berkembang karena banyak sumbangan dari para pendatang yang salat,” kata Perry.