Tahap ketiga adalah seleksi yang paling penting, menentukan merek yang dibawa ke pameran dagang Paris, dengan indikator yang lebih komprehensif: desain, identitas, komunikasi visual, strategi harga, dan kapasitas produksi internasional.
Selain rekan penulis, pintu melibatkan para ahli silang, seperti direktur classe premier WSN, Sylvie Pourrat; Direktur Sekolah Sixoma, Pascaline Wilhelm; Direktur Sekolah École Duperré, Alain Soreil; Delegasi Umum CSF, Frédérique Gerardin; dan desainer Susan Budihardjo.
“Di masa depan, pintu dirancang sebagai perjalanan panjang yang berkelanjutan, bukan hanya program sesaat. Visi yang hebat adalah untuk menyajikan ekosistem mode Indonesia yang lebih kokoh, berkelanjutan, dan semakin terhubung dengan dunia.”
“Dengan fokus pada mode dan pelestarian budaya yang berkelanjutan, pintu dengan JF3 berkomitmen untuk tidak hanya memberikan ruang untuk kreativitas, tetapi juga mengarahkan bakat muda ke pasar dan paparan global strategis,” kata Thresia.