Site icon studiopena

Potensi Usaha Peralatan Outdoor Meningkat Profitnya Berkat Tren Wisata Alam dan Segmen yang Meluas

Potensi Usaha Peralatan Outdoor Meningkat Profitnya Berkat Tren Wisata Alam dan Segmen yang Meluas


Sayangnya, tren berwisata alam menunjukkan grafik positif, namun ada pula kekhawatiran mengenai maraknya produk-produk China yang membanjiri Indonesia. “Tren thrifting, membeli barang bekas dari luar negeri, juga mempengaruhi pendapatan kita,” katanya.

Oleh karena itu, IASA, kata Tongam, ingin mendidik para anggotanya agar mampu bangkit dan maju bersama. IASA memberikan berbagai pelatihan terkait manajemen toko, kiat berjualan produk secara daring, dan manajemen restock barang penjualan.

Namun ia juga berharap, selain pertumbuhan industri outdoor yang semakin positif, peran pemerintah juga semakin aktif dan melihat potensi bisnis Outdoor Store di Indonesia. “Misalnya dengan memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM dan mempermudah jika ingin memasarkan produk UMKM melalui pameran atau bazar,” imbuhnya.

Sementara itu, bicara soal toko perlengkapan outdoor tentu tak lepas dari salah satu brand lokal yang sudah puluhan tahun eksis. Public Relations EIGER Adventure, Shulhan Syamsur Rijal mengungkapkan bahwa brand tersebut akan berusia 35 tahun pada 2024 mendatang.

Dari toko pertama mereka di Cihampelas Bandung, kini EIGER Adventure telah memiliki 300 toko di seluruh Indonesia. “Dari Medan hingga Timika, kami juga memiliki tiga toko di Malaysia dan satu di Swiss,” kata pria yang akrab disapa Rijal ini saat dihubungi Tim Lifestyle studiopena.com, Sabtu, 14 September 2024.

Industri outdoor, menurut Rijal, makin digemari setelah masyarakat gemar “bermain” di luar rumah dan beraktivitas di luar ruangan selama pandemi. “Rentang usia makin luas, tidak hanya di kalangan Mapala dan pecinta alam, tetapi juga pemula dan EIGER kini juga membuat produk yang menyasar segmen wanita dan junior,” ungkapnya.

Exit mobile version