Berhasil melalui berbagai tahap, termasuk mengendalikan pergolakan emosional seperti roller coaster di landasan pacu, Djati mengklaim membawa Pride sebagai muse. “Muse tidak serampangan, perancang harus disetujui. Pada saat itu, saya bersemangat, bangga, dan terasa seperti, ‘Bagaimana Anda bisa mewakili kemeja ini?'”
Posted inGaya Hidup