Ia juga berharap pembangunan terowongan serupa bisa dilakukan di lokasi lain.
“Keberhasilan pembangunan terowongan ini karena sinergi bersama. Kalau melihat di negara maju, terowongan seperti ini sudah biasa, tapi baru pertama kali di Surabaya. Mudah-mudahan bisa dibangun lagi di tempat lain,” ujarnya.
Proses pengembangan
Pembangunan terowongan yang menghubungkan Terminal Antarmoda Joyoboyo (TIJ) dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS) dimulai pada 15 Juni 2024 dengan anggaran Rp31 miliar.
Proyek ini dimulai dengan tujuan untuk memudahkan akses studiopena.com dua lokasi penting yang sering dikunjungi warga, yaitu terminal transportasi dan kebun binatang.
Ide pembangunan terowongan ini muncul sebagai solusi untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan keselamatan pejalan kaki yang sering melintasi kawasan tersebut. Sebelum adanya terowongan, pengunjung yang ingin menuju KBS dari TIJ harus melintasi jalan yang sibuk dan berisiko tinggi.
Pembangunan terowongan tersebut juga sejalan dengan visi Surabaya sebagai kota ramah pejalan kaki dan berkelanjutan.
Baca juga: Pemkot Surabaya kebut pembangunan terowongan TIJ-KBS
Proyek ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, instansi terkait, hingga masyarakat. Setelah melalui tahapan perencanaan dan pembangunan yang matang, terowongan pejalan kaki ini akhirnya diresmikan pada 23 Desember 2024.
Terowongan ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan infrastruktur serupa di wilayah lain di Surabaya.
Fasilitas Terowongan Joyoboyo
Terowongan ini memiliki lebar 4 meter, panjang 172 meter, dan tinggi 3,5 meter. Didesain dengan interior menarik dan modern yang menampilkan suasana KBS menggunakan video map dan efek suara binatang, menciptakan pengalaman unik bagi pengunjung.