Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, menghargai visi Rio de Janeiro dalam mempromosikan literatur, penerbitan berkelanjutan, dan melek huruf di era digital. Sepanjang tahun 2025, Rio de Janeiro akan mengadakan berbagai program dan kegiatan melek huruf untuk meningkatkan minat membaca dan akses ke buku di semua lingkaran.
Ini termasuk promosi buku dalam berbagai bahasa dan penerapan teknologi untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan melek huruf. Aktivitas ibu kota dunia adalah untuk meningkatkan budaya membaca dan menyebarkan nilainya kepada semua orang di dunia tanpa membedakan usia dan asal negara.
Kota terpilih harus berkomitmen untuk mempromosikan buku dan mengembangkan minat dalam membaca selama satu periode (12 bulan) dari 23 April. Dengan demikian, perayaan Hari Buku Dunia 2025 di Rio de Janeiro diharapkan untuk memperkuat peran buku sebagai sumber pengetahuan dan hiburan, serta mencerahkan hubungan antar budaya melalui literasi.
Ibukota Buku Dunia berubah setiap tahun. Pemilihannya melibatkan organisasi internasional dari tiga sektor utama industri buku seperti perpustakaan, penerbit, dan penjual buku.
Kuala Lumpur, Malaysia dipilih sebagai ibu kota World Book pada tahun 2020, dan posisinya digeser oleh Tbilisi, Georgia, pada tahun 2021. Pada tahun 2022, ibukota diserahkan ke Guadalajara, Meksiko dan pada tahun 2023 giliran Accra, Ghana.