Integrasi dalam tradisi Islam Indonesia
Dengan masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke -13 hingga 15, terutama melalui peran Walisongo di Jawa, drum mulai diadopsi dalam praktik keagamaan Islam. Tradisi lokal ini kemudian disesuaikan dengan kebutuhan simbol -simbol Islam, sehingga drum memperoleh makna dan fungsi baru dalam konteks agama.
Baca juga: Niat dan Prosedur untuk Mandi Sunnah sebelum Idul Fitri
Drum ini digunakan sebagai alat untuk memanggil Muslim melakukan doa, terutama selama bulan Ramadhan. Penggunaan drum adalah solusi yang efektif untuk mengumumkan waktu doa di tengah -tengah masyarakat yang pada waktu itu belum sepenuhnya terbiasa dengan suara panggilan untuk berdoa sebagai penanda waktu ibadah.
Peran sosial dan budaya
Selain fungsi keagamaannya, drum ini juga memiliki peran sosial dan budaya yang besar. Tradisi memukul drum ketika Takbiran Night menjadi salah satu budaya yang terus dipertahankan sampai sekarang. Di beberapa daerah, drum ini juga digunakan dalam acara -acara tradisional dan artistik, seperti dalam seni drum Kerok di Banten, yang diciptakan selama krisis 1998 sebagai bentuk hiburan orang.