Jakarta (studiopena.com) – Setiap akhir Oktober, suasana di berbagai negara mulai dipenuhi dekorasi bertema horor, labu berukir seram, dan anak-anak berlarian dengan kostum hantu.
Suasana inilah yang disebut dengan momen Halloween, salah satu perayaan terpopuler di dunia barat yang kini juga banyak dikenal di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Tahun ini perayaan Halloween akan jatuh pada hari Jumat, 31 Oktober. Namun, tahukah Anda bahwa di balik kemeriahan pesta kostum dan tradisi “trick or treat”, Halloween sebenarnya memiliki makna yang dalam?
Oleh karena itu, simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui lebih jauh asal usul dan makna sebenarnya dari perayaan Halloween, berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber.
Mengenal Hari Halloween
Halloween atau “Hallowe’en” merupakan singkatan dari “All Hallows’ Evening” yang artinya Malam Semua Orang Kudus. Perayaan ini juga dikenal dengan berbagai nama lain seperti Allhalloween, All Hallows’ Eve, atau All Saints’ Eve.
Halloween dirayakan setiap tanggal 31 Oktober, yaitu malam sebelum All Hallows’ Day dalam tradisi Kristen Barat. Perayaan ini merupakan bagian pertama dari rangkaian Allhallowtide, yaitu periode tiga hari dalam kalender liturgi yang didedikasikan untuk mengenang orang-orang yang telah meninggal, termasuk para santo dan santo, para martir, dan seluruh jiwa umat beriman.
Banyak sejarawan percaya bahwa sejumlah tradisi Halloween berasal dari festival panen Celtic kuno, terutama Samhain, yang memiliki unsur kepercayaan pagan sebelum diasimilasikan ke dalam ajaran Kristen.
Namun ada pula pandangan lain yang menyatakan bahwa Halloween berkembang tersendiri sebagai perayaan keagamaan dalam agama Kristen, tanpa ada kaitan langsung dengan ritual kuno tersebut.
Dalam praktiknya, Halloween diisi dengan berbagai aktivitas khas seperti trick or treat, mengenakan kostum seram, menghadiri pesta bertema horor, mendekorasi rumah, hingga mengukir labu dengan mata dan mulut. Beberapa orang juga menyalakan api unggun, memainkan permainan ramalan, atau sekadar menonton film horor untuk menambah suasana.
Sementara itu, di sejumlah negara lain, Halloween masih diperingati dengan nuansa keagamaan, misalnya melalui kebaktian malam All Hallows’ Day dan penyalaan lilin di kuburan sebagai bentuk penghormatan terhadap arwah orang yang telah meninggal.
Arti Halloween
Secara umum, Halloween memiliki makna yang lebih dalam dari sekedar pesta kostum dan kegiatan trick or treat. Awalnya, perayaan ini berfungsi sebagai momen refleksi spiritual yang berakar pada kepercayaan masyarakat Celtic kuno.
Mereka percaya bahwa malam tanggal 31 Oktober adalah saat dimana batas studiopena.com dunia manusia dan dunia roh menjadi sangat tipis, sehingga arwah orang yang telah meninggal dapat kembali ke bumi.
Selain itu, orang-orang yang merayakan Halloween pada masa lalu percaya bahwa malam tanggal 31 Oktober adalah saat arwah orang yang telah meninggal kembali ke rumahnya. Pada malam yang sama, diyakini pula roh jahat turun ke bumi untuk mengganggu kehidupan masyarakat Celtic.
Untuk melindungi diri dari gangguan makhluk halus tersebut, mereka melakukan berbagai ritual seperti menyalakan api unggun besar dan memakai topeng serta pakaian yang menyeramkan, dengan tujuan untuk menakuti dan mengusir roh jahat yang berkeliaran.
Dalam perkembangan selanjutnya, setelah pengaruh agama Kristen masuk ke Eropa, makna Halloween berubah menjadi bagian dari perenungan tentang hidup dan mati.
Saat ini, makna Halloween telah meluas dan berkembang menjadi perayaan budaya dan ekspresi kreativitas. Di banyak negara, Halloween dimaknai sebagai waktu untuk bersenang-senang, berbagi kebahagiaan, dan mengekspresikan diri melalui kostum, dekorasi, dan aktivitas bertema horor.
Meski masih melekat unsur mistisnya, namun esensi Halloween di era modern lebih mengedepankan semangat kebersamaan, imajinasi, dan hiburan. Halloween tidak melulu identik dengan hal-hal menakutkan. Lebih dari itu, perayaan ini mencerminkan pergantian musim, perubahan, dan siklus kehidupan yang selalu berubah.
Melalui berbagai simbol dan tradisi yang menyertainya, Halloween mengajarkan kita untuk menghargai orang-orang yang telah meninggal sebelum kita sekaligus mensyukuri kehidupan yang masih kita jalani hingga saat ini.
Baca juga: Wednesday to Wicked, Ini Ide Kostum Halloween 2025
Baca juga: Tujuh Aktivitas Seru Meriahkan Halloween 2025
Baca juga: Pandangan Islam tentang Perayaan Halloween, Mungkinkah?
Reporter: Sean Anggiatheda Sitorus
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Hak Cipta © studiopena.com 2025
Dilarang keras mengambil konten, crawling, atau pengindeksan otomatis AI pada situs ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita studiopena.com.

