Sejarah Distro yang Identik dengan Kota Bandung

Sejarah Distro yang Identik dengan Kota Bandung

Misalnya saja pada desain, ciri-ciri, gambar dan tulisan, serta ciri-ciri unik lainnya. Produksinya juga dilakukan secara terbatas sehingga terkesan lebih eksklusif. Lambat laun, distro berkembang menjadi industri kreatif besar termasuk pakaian yang kita kenal sekarang.

“Salah satu ciri khas dari produk distro adalah kaos yang biasanya memiliki keunikan dan menjadi identitas dari brand pakaian itu sendiri. Stoknya tidak banyak alias terbatas dan hanya bisa didapatkan di toko distro yang menjualnya, kata Daniel kepada studiopena.com, Kamiis, 26 September 2024 .

“Produknya juga lebih berkualitas karena dibuat dalam jumlah terbatas. Biasanya kaos ini disablon, baik dengan sablon plastisol, poliflex, rubber, sablon DTG (Direct to Garment), dan sejenisnya. Bahan yang digunakan adalah umumnya katun dan berbagai jenis katun seperti katun combed dan katun halus,” lanjut pria yang pernah tinggal di Bandung ini.

Distro pertama di Bandung adalah studio musik bernama “Reverse” yang menjual merchandise band, kaset, CD, artwork, pernak-pernik dan lain sebagainya. Salah satu pendirinya adalah Richard Mutter, mantan drummer grup musik Bandung, Pas Band.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *