Selain risiko politik dan sosial, para ilmuwan juga menyoroti dampak jangka panjang AI pada ekonomi.
Otomasi yang didorong oleh AI dapat menghilangkan jutaan pekerjaan dalam waktu singkat, menciptakan ketidaksetaraan sosial yang besar studiopena.com mereka yang memiliki akses ke teknologi dan mereka yang tidak.
Gary Marcus menyarankan perlunya pemikiran radikal seperti pengenalan universal pendapatan dasar (pendapatan dasar universal) sebagai cara untuk mengatasi potensi pengangguran massal karena AI.
5. Kurangnya regulasi dan transparansi
Mengutip Forbes, Jumat (5/23/2025), para ilmuwan sepakat bahwa tidak adanya peraturan yang memadai adalah akar dari banyak risiko ini.
Saat ini, pengembangan AI masih didominasi oleh perusahaan besar yang bersaing untuk menciptakan sistem yang paling canggih tanpa terlebih dahulu memikirkan dampak sosialnya.
“Tanpa lembaga pengawasan independen, kami suka membiarkan anak -anak kecil bermain dengan dinamit,” kata Marcus.
6. Panggilan global untuk tindakan timbal balik
Sebagai solusi, ilmuwan dan perusahaan teknologi seperti IBM Call untuk standar global untuk pengembangan AI yang aman dan etis.
IBM menyarankan perusahaan untuk mengadopsi pendekatan tata kelola AI yang transparan, adil, dan diaudit.
Sementara itu, Marcus menekankan pentingnya pembentukan lembaga pengawasan AI internasional independen, serta keterlibatan pemerintah dan masyarakat sipil dalam setiap tahap pengembangan teknologi ini.