Site icon studiopena

Temui Wamenbud Giring, Direktur Jenderal WIPO menawarkan solusi polemik untuk royalti di Indonesia

Temui Wamenbud Giring, Direktur Jenderal WIPO menawarkan solusi polemik untuk royalti di Indonesia


Mengutip kanal showbiz studiopena.com, masalah royalti lagu adalah topik percakapan hangat, karena tidak hanya menyangkut pertunjukan konser atau acara komersial lainnya, tetapi juga untuk penggunaan lagu di kafe, restoran, atau lingkungan bisnis.

Publik juga bertanya, apakah royalti lagu untuk lingkungan bisnis itu mahal? Mendengarkan musik secara pribadi di rumah untuk hiburan tidak memiliki implikasi hukum atau komersial yang kompleks. Ini berbeda dari bermain musik di lingkungan bisnis.

Penggunaan musik di tempat bisnis memiliki dimensi strategis dan teknis lebih dalam. Musik di tempat bisnis adalah bagian dari interaksi dengan pelanggan dan secara tidak langsung mempengaruhi perilaku konsumen, seperti durasi kunjungan atau aliran belanja.

Biaya layanan musik komersial tidak hanya termasuk ‘biaya bermain lagu’. Secara global, harga yang ditetapkan oleh penyedia layanan mencerminkan investasi besar dalam infrastruktur dan operasi dan menyentuh penanganan aspek teknis ke aspek hukum.

Misalnya, di Jepang, Usen Music menawarkan harga mulai dari Rp800.000 hingga Rp1,3 juta per bulan, sementara di Amerika Serikat, media suasana hati berada dalam posisi premium dengan biaya studiopena.com Rp815.000 hingga lebih dari Rp1,3 juta per bulan.

Exit mobile version