studiopena.com, Jakarta – Faktanya, realitas fenomena wisata tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di Italia. Ribuan orang datang langsung ke daerah Gunung Etna yang kembali ke letusan sejak seminggu terakhir.
Ledakan lava yang spektakuler di Gunung Etna yang tertutup salju di Sisilia dianggap sebagai pemandangan yang luar biasa oleh banyak orang. Terutama setelah video dan foto -foto lava oranye terang yang mengalir menuruni lereng gunung yang diunggah oleh sekelompok pendaki di media sosial menjadi viral.
Namun, kehadiran wisatawan bencana membawa masalah baru. Menurut kepala Badan Perlindungan Sipil Regional Sicilia Salvo Cocina, lonjakan pengunjung yang tiba -tiba meningkatkan risiko keselamatan.
Sebagian besar wisatawan dilengkapi dengan baik dan disertai dengan pemandu gunung dan vulkanologi, katanya kepada CNN, dikutip Rabu (2/19/2025). Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa ada aliran konstan ribuan orang, yang memarkir kendaraan dengan liar dan naik ke tepi jalan yang sempit, menghalangi pergerakan kendaraan penyelamat.
Belum lagi masalah lain yang disebabkan. Cocina diungkapkan pada hari Senin, 17 Februari 2025, delapan orang yang mencoba mendaki gunung tanpa pemandu tersesat selama beberapa jam sebelum Juruselamat menemukan mereka. Sehari sebelumnya, seorang lelaki 48 tahun menderita patah kaki setelah jatuh di atas es.
Dia menambahkan bahwa kehadiran petugas penyelamat, termasuk ambulans 4×4 dan kendaraan off-road lainnya, penting bagi mereka yang bekerja di gunung berapi dan untuk pemandu yang berwenang membawa orang ke pegunungan. “Memblokir mereka telah menciptakan situasi berbahaya bagi semua orang,” katanya.