Jakarta (studiopena.com) – Gelar Doktor dan Doktor Filsafat (PhD) merupakan gelar akademik yang diberikan ketika mahasiswa dinyatakan lulus pendidikan jenjang doktor di perguruan tinggi.Meski sama-sama merupakan gelar pendidikan tertinggi dalam dunia akademik, namun gelar Doktor dan PhD memiliki beberapa perbedaan. Jadi, apa perbedaan studiopena.com gelar Doktor dan PhD?
Ke mana harus pergi
Perbedaan studiopena.com gelar Doktor dan PhD tergantung pada di mana Anda mengejar gelar doktor Anda. Gelar doktor umumnya diberikan kepada lulusan PhD di banyak kampus di Indonesia dan sejumlah negara lain di dunia.
Sedangkan gelar PhD diberikan kepada mahasiswa yang telah lulus PhD dari kampus luar negeri di negara tertentu.
Gelar PhD adalah singkatan dari Doctor of Philosophy. Meski kata Filsafat mempunyai arti filsafat, namun bukan berarti gelar PhD hanya didapat oleh lulusan filsafat saja.
Namun kata filsafat diberikan pada penghargaan tertinggi dalam ilmu pengetahuan atau dunia akademis. Seperti di Amerika Serikat dan Inggris, mereka menerapkan pemberian gelar PhD kepada mahasiswa pascasarjana di tingkat doktoral.
Fokus pada pembelajaran
Gelar PhD difokuskan pada menghasilkan pengetahuan baru, dan sangat terfokus pada teori dan penelitian. Siswa yang memiliki gelar ini memiliki prospek untuk menjadi peneliti atau pengembang pengetahuan baru.
Sedangkan gelar doktor di sisi lain bersifat praktis dan biasanya diarahkan untuk menerapkan penelitian pada situasi atau kebutuhan profesional tertentu. Pemegang gelar ini cenderung lebih besar kemungkinannya untuk terlibat dalam praktik di lapangan dan juga dapat menjadi guru di lembaga pendidikan atau universitas.
Penempatan penulisan judul
Terdapat perbedaan penulisan gelar Doktor dan PhD yang ditempelkan pada nama penerima gelar. Gelar Dokter (Dr.) ditulis terlebih dahulu sebelum nama pemegang gelar. Sedangkan pada penulisan gelar PhD (Ph.D.) ditulis setelah nama penerima gelar tersebut.
Baca juga: Gelar Profesor: Pengertian dan Cara Mendapatkannya
Baca juga: Sosok Stella Christie, Profesor Universitas Tsinghua, Calon Kabinet Prabowo
Baca juga: Empat Guru Besar ITS Masuk Top 2% Ilmuwan Dunia 2024
Wartawan: Sri Dewi Larasati
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Hak Cipta © studiopena.com 2024