Jakarta (studiopena.com) – Berdasarkan Kalender Hijri Indonesia pada tahun 2025, 1 Muharram 1447 H bertepatan dengan Jumat, 27 Juni 2025. Tanggal ini juga merupakan titik awal untuk pergantian tahun dari 1446 menjadi 1447 Hijri, dan memperingati Muslim sebagai tahun baru Islam.
Tahun Baru Islam atau 1 Muharram adalah momen penting yang diperingati oleh Muslim di seluruh dunia. Setiap tahun, umat Islam menyambut pergantian tahun Hijri dengan berbagai tradisi khas yang mencerminkan kekayaan budaya di setiap negara.
Tradisi menyambut Tahun Baru Islam di berbagai belahan dunia tidak hanya upacara, tetapi penuh dengan makna spiritual. Momentum 1 Muharram menjadi pengingat akan insiden migrasi Nabi Muhammad dari Mekah ke Medina titik balik historis yang menandai awal kalender Hijri dan menjadi simbol perjuangan dan pembaruan dalam kehidupan umat Islam.
Setiap negara memiliki cara yang unik dan sakral untuk memperingati hari besar ini. Tradisi yang dilakukan bukan hanya warisan budaya, tetapi juga merupakan bentuk apresiasi nilai -nilai Islam yang dikombinasikan dengan kebijaksanaan lokal yang sangat beragam dan kaya.
Jadi, apa bentuk perayaan Tahun Baru Islam di berbagai negara? Berikut adalah beberapa tradisi unik dari berbagai belahan dunia dalam menyambut kedatangan 1 Muharram, meluncurkan berbagai sumber.
Baca Juga: Tradisi Tahun Baru Islam di Indonesia: Mabit ke Kirab Kemebo Bule
6 Tradisi Unik dalam Menyambut Tahun Baru Islam di berbagai negara
1. Indonesia
Salah satu cara masyarakat Indonesia untuk merayakan Tahun Baru Islam adalah melalui estafet obor. Warga, dari anak -anak hingga orang dewasa, mengenakan pakaian Muslim dan membawa obor sambil berjalan di sekitar lingkungan.
Tradisi ini bukan hanya penanda kedatangan Tahun Baru Hijri, tetapi juga menghadirkan suasana kehangatan dan kebersamaan di masyarakat. Di hampir semua penjuru negara, kegiatan ini secara rutin diadakan setiap tahun sebagai bentuk rasa terima kasih serta semangat menyambut Tahun Baru Islam.
2. Irak
Berbeda dengan perayaan di negara -negara lain yang cenderung hidup, suasana Tahun Baru Islam di Irak lebih diwarnai dengan kesedihan. Orang -orang di sana ingat kisah perjuangan Imam Husein, cucu Nabi Muhammad, yang meninggal dalam acara Karbala.
Biasanya, mereka menghabiskan waktu untuk menceritakan tentang pengorbanan Imam Husein, disertai dengan lagu nyanyian yang penuh dengan emosi. Tradisi ini adalah bentuk rasa hormat serta refleksi yang mendalam pada contoh dan keberanian martir.
3. Lebanon
Di Lebanon, peringatan tahun baru Hijri dilakukan dengan tindakan kemanusiaan, yaitu menyumbangkan darah ke lembaga sosial atau bank darah. Ini ditafsirkan sebagai bentuk penghargaan untuk perjuangan Imam Husein.
Beberapa orang bahkan mengenakan pakaian putih dan membuat goresan di dahi mereka, sampai darah mengalir meninggalkan bekas pakaian sebagai simbol pengorbanan. Tradisi ini adalah ekspresi spiritual dengan rasa hormat yang tinggi terhadap sosok Imam Husein.
Baca Juga: Memahami Makna Hijrah: Perubahan Diri & Sosial dalam Kehidupan Sehari -hari
4. Brunei Darussalam
Di Brunei, menyambut Tahun Baru Islam dilakukan dengan membersihkan masjid dan tempat ibadah lainnya. Setelah itu, penduduk juga berkumpul untuk berdoa bersama.
Kegiatan ini mencerminkan pentingnya kebersihan, baik secara fisik maupun spiritual, dalam menyambut momen suci. Orang -orang Brunei percaya bahwa mempertahankan kesucian rumah ibadah adalah bentuk rasa hormat kepada Tuhan dan sesama Muslim yang datang untuk beribadah.
5. Malaysia
Tahun Baru Islam di Malaysia dirayakan dengan semangat kebersamaan dan berkah. Tradisi ini dikenal sebagai “hati yang mengikat”, yang bertujuan untuk memperkuat hubungan studiopena.com Muslim.
Serangkaian kegiatan biasanya mencakup kuliah keagamaan, pembacaan Alquran, parade Maal Hijrah, untuk pemberian tokoh -tokoh yang dianggap berjasa dalam khotbah dan pengembangan Islam.
6. Mesir
Orang -orang Mesir merayakan Tahun Baru Islam dengan berkumpul dengan keluarga dan teman. Momen ini digunakan sebagai tempat untuk memperkuat ikatan persahabatan dan memperkuat rasa kebersamaan. Sebagai bagian dari perayaan, anak -anak sering diberi hadiah sehingga mereka juga merasa bahagia untuk menyambut Tahun Baru Hijri.
Selain itu, kelompok sufi biasanya memegang prosesi agama dengan pujian dan dhikr, menciptakan nuansa spiritual yang khidmat dan bermakna.
Baca Juga: Mengapa 1 Muharram Tahun Baru Islam? Ini adalah asal dan makna
Reporter: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Hak Cipta © studiopena.com 2025
Dilarang secara ketat untuk mengambil konten, melakukan merangkak atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari kantor berita studiopena.com.