Site icon studiopena

Tradisi unik Idul Fitri di berbagai negara di dunia

Tradisi unik Lebaran di berbagai negara dunia

Jakarta (studiopena.com) – Idulfitri dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia dengan berbagai tradisi unik yang mencerminkan budaya masing -masing negara.

Meskipun esensi dari perayaan itu sama, yaitu sebagai hari kemenangan setelah puasa selama satu bulan penuh, masing -masing negara memiliki cara sendiri untuk menyambut dan merayakan Idul Fitri. Berikut adalah beberapa tradisi unik Idul Fitri di berbagai belahan dunia:

Baca Juga: Jasa Marga memberikan diskon tarif tol 20 persen selama 6 hari di Idul Fitri

1. Arab Saudi
Sebagai tempat untuk melahirkan Islam, Arab Saudi memiliki tradisi Lebaran yang sangat tebal dengan nuansa agama. Banyak penduduk Saudi menghabiskan waktu Idul Fitri dengan mengunjungi masjid besar di Mekah atau masjid Nabawi di Madinah untuk beribadah. Selain itu, komunitas juga mengunjungi keluarga dan teman masing -masing, serta memberikan hadiah kepada anak -anak sebagai bentuk kebahagiaan dan kebersamaan.

Salah satu hidangan Idul Fitri di Arab Saudi adalah Kabsa, yang dibumbui dengan daging kambing atau ayam. Hidangan ini adalah menu utama yang sering disajikan dalam perayaan Idulfitri.

2. Turki
Di Türkiye, Idulfitri dikenal sebagai Ramadhan Bayram atau Festival Ramadhan, yang berarti perayaan kemenangan setelah berpuasa selama sebulan penuh. Tradisi Lebaran di Türkiye tidak jauh berbeda dari negara -negara Islam lainnya, seperti berbelanja, mengenakan pakaian baru, dan berkumpul dengan keluarga.

Anak -anak di Türkiye memiliki tradisi unik, yang berkeliling mengunjungi rumah dan keluarga tetangga dengan membawa tas khusus untuk mengumpulkan permen, makanan manis, dan koin dari orang tua. Mereka juga terbiasa mengambil rute yang berbeda ketika kembali ke rumah setelah mengunjungi tetangga.

Hidangan Idul Fitri di kalkun adalah baklava, yang dilapisi kue pastri dengan kacang seperti manik -manik, kenari, atau pistachio yang dihancurkan secara kasar, dan sirup manis yang terbuat dari gula, madu, kayu manis, dan kulit lemon.

Baca Juga: Sejarah Di Balik Tradisi Memberi THR Di Indonesia

3. Lebanon
Orang Lebanon memiliki tradisi unik yang mirip dengan di Indonesia, yaitu mengunjungi makam keluarga untuk berdoa bagi kerabat yang telah meninggal. Berbeda dengan tradisi Tazkiyah di Indonesia yang dilakukan pada akhir Lebaran, dalam ziarah Lebanon dari kuburan biasanya dilakukan pada awal hari setelah doa ID.

Selain itu, ada tradisi Eidiyah, yang merupakan penyediaan uang kepada anak -anak sebagai bentuk kebahagiaan dalam perayaan Idulfitri. Hidangan khusus yang biasanya disajikan selama Idul Fitri di Lebanon adalah El Eid Kaak, kue cincin khas Lebanon, dan Maamoul, kue yang mengandung pistachio, kenari, atau kurma yang ditaburkan dengan gula olahan.

Makanan khusus lainnya adalah Reez A Djeij, yang merupakan nasi gurih dengan ayam dan daging parut, yang disajikan dengan manik -manik dan berbagai rempah -rempah. Setelah berkumpul dengan keluarga, orang -orang Lebanon biasanya menghabiskan waktu berkeliling menikmati suasana Idul Fitri.

4. Pakistan
Di Pakistan, perayaan Idulfitri dimulai dengan Chand Raat, yang merupakan malam bulan sabit yang menandai akhir Ramadhan. Malam ini, orang -orang Pakistan berbondong -bondong ke pasar malam untuk berbelanja, membeli gelang, dan menghias tangan dengan pacar.

Pada hari Idul Fitri, orang -orang Pakistan biasanya melayani Khurma semata, yang merupakan puding susu yang dicampur dengan kurma dan vermicelli. Selain itu, mereka juga mengunjungi keluarga dan teman dan berbagi hadiah dengan anak -anak.

Baca Juga: Prediksi Kemenpar Jakarta tetap ramai selama Idul Fitri

5. Maroko
Di Maroko, Idulfitri dirayakan dalam warna melalui makanan dan pakaian khusus. Pusat perbelanjaan dikunjungi oleh orang -orang yang membeli pakaian dan makanan sebagai persiapan untuk perayaan Idul Fitri.

Wanita Maroko, baik muda maupun muda, biasanya membuat berbagai motif dekorasi di tangan menggunakan pacar. Dekorasi ini adalah bagian penting dari perayaan Idul Fitri di Maroko. Sementara itu, pria Maroko memakai Gandoura atau Djelba, yang merupakan Kaftan panjang khas Maroko, dengan sandal tradisional yang disebut Belgha, yang berbentuk seperti pegangan dengan tumit belakang terbuka.

Hidangan Idul Fitri di Maroko adalah Kaab al Ghazal, yang merupakan pastri berbentuk tanduk rusa yang mengandung almond pemalehan manis. Berbeda dengan pastel secara umum, Kaab Al Ghazal dibuat dengan memanggang dalam oven sehingga memiliki tekstur yang unik.

Menutupi
Meskipun Idulfitri dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia, masing -masing negara memiliki cara menafsirkan dan merayakannya sendiri. Dari ziarah ke makam di Lebanon, berburu permen di Türkiye, hingga dekorasi tangan dengan pacar di Maroko, setiap tradisi mencerminkan kekayaan budaya dan kebersamaan yang merupakan inti dari perayaan Idul Fitri.

Idul Fitri bukan hanya momen untuk memperkuat hubungan keluarga dan persaudaraan, tetapi juga menjadi tempat untuk berbagi kebahagiaan dengan orang -orang di sekitar. Perbedaan dalam tradisi di berbagai negara sebenarnya memperkaya makna perayaan Idul Fitri, menjadikannya momen yang semakin istimewa setiap tahun.

Baca juga: Mengapa Idul Fitri menjadi tradisi waktu terbaik untuk memaafkan?

Baca Juga: Serangkaian Makna Idul Fitri dalam Perayaan Idul Fitri

Reporter: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Hak Cipta © studiopena.com 2025

Exit mobile version