Sebelumnya, pada bulan April 2025, DPC menyelesaikan penyelidikan terkait dengan klaim bahwa data pengguna Tiktok di wilayah EEA disimpan di luar Cina. Pada saat itu, Tiktok menyatakan bahwa data memang dapat diakses oleh staf dari Cina, tetapi tidak disimpan di sana.
Hasil investigasi awal membuat DPC menjatuhkan denda 530 juta euro. Tetapi temuan baru membuat otoritas mencurigakan bahwa ada informasi yang sebelumnya dibahas.
Tiktok kemudian mengakui bahwa ada “jumlah terbatas” data pengguna EEA yang ternyata telah disimpan di server di Cina. Informasi ini hanya terungkap pada bulan Februari, dan perusahaan mengklaim bahwa data telah dihapus.