studiopena.com, Jakarta – Isu mengenai potensi keberlangsungan wisata halal atau wisata halal di Bali mendadak mengemuka kembali. Hal ini membuat resah masyarakat dan pelaku pariwisata di Bali. Terkait hal tersebut, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ermawati atau yang akrab disapa Ni Luh Puspa akhirnya angkat bicara dan meminta maaf.
Hal ini terkait dengan pernyataan perempuan asal Bali tersebut pada Rabu 30 Oktober 2024, yakni ada kemungkinan upaya penerapan wisata halal di Bali akan terus berlanjut. Ia mengatakan saat itu belum ada rencana untuk menghentikan kelanjutan program wisata halal di Bali. Permintaan maaf tersebut disampaikan Wakil Menteri Pariwisata melalui akun Instagram miliknya, @niluhpuspa.
Dalam unggahan Jumat 1 November 2024 itu ia menuliskan Bali akan tetap menjadi destinasi pariwisata unggulan yang berlandaskan keluhuran budaya, keagungan alam, dan keramahan masyarakatnya. Dan, kearifan lokal dan kekayaan budaya Bali harus dijaga bersama-sama untuk menarik wisatawan datang. Membangun Bali menjadi rumah bersama yang berkelanjutan dan inklusif bagi semua kelompok.
Amanah yang dipercayakan kepada saya saat ini sebagai Wakil Menteri Pariwisata Kabinet Merah Putih adalah tanggung jawab untuk bekerja keras dan mendukung arah pembangunan Asta Cita Presiden Prabowo. Memajukan pariwisata Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan yang pada akhirnya adalah kesejahteraan rakyat, katanya. menulis.
“Atas permasalahan yang banyak terjadi, saya mohon maaf kepada pihak-pihak yang tidak berkenan dan akan saya jadikan motivasi untuk bekerja lebih keras lagi demi bangsa dan negara ini,” lanjutnya.
“Saya juga mengucapkan terima kasih atas segala kritik dan masukannya, sekaligus saya mengajak seluruh pihak di bidang pariwisata untuk bersama-sama dan bergandengan tangan mengembangkan pariwisata Indonesia,” tutupnya.