Jakarta (studiopena.com) – Bangkitnya penggunaan pinjaman online (pinjaman) dan perjudian online (Judol) di studiopena.com generasi milenium dan Gen Z telah menyebabkan kekhawatiran berbagai kelompok. Fenomena ini menunjukkan tren gaya hidup instan yang berisiko terhadap orang -orang muda dalam perbudakan utang dan ketergantungan pada perilaku konsumtif.
Kombinasi pinjaman dan Judol tidak hanya berdampak pada kondisi keuangan, tetapi juga mengancam kesehatan mental dan stabilitas sosial generasi berikutnya. Jika Anda tidak mengetahui, ini dapat merusak masa depan kaum muda. Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang risiko yang mengintai.
Risiko pinjaman dan judol di lingkaran muda
1. Hutang potensial bergetar
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa peminjam pinjaman sebagian besar berasal dari kelompok usia 19-34 tahun, mencapai sekitar Rp27,1 triliun atau 54 persen dari total pinjaman fintech pada Juli 2023. Kelompok ini juga merupakan penyumbang terbesar pinjaman pinjaman dalam pinjaman, yang merupakan 40 persen atau sekitar RP782 miliar miliar.
Baca Juga: Hukum Pinjaman dalam Islam: Mui Fatwa Tentang Pinjaman Online dan Riba
2. Bunga tinggi untuk jerat utang