Site icon studiopena

Yogurt adalah suatu keharusan membuat menu cepat di masjid Nabi, apakah aman untuk dikonsumsi saat berpuasa?

Yogurt adalah suatu keharusan membuat menu cepat di masjid Nabi, apakah aman untuk dikonsumsi saat berpuasa?


studiopena.com, Jakarta – Muslim di Indonesia biasanya berbuka puasa dengan berbagai jenis es dan makanan goreng, berbeda dari orang -orang di Madinah, Arab Saudi. Mereka tampaknya biasa berbuka puasa dengan mengonsumsi yogurt.

Informasi ini diketahui dari Tiktoker Vazo Achmad yang baru saja membagikan konten unboxing dari menu Iftar di masjid Nabawi, Madinah. Dalam unggahannya di akun @vazoahmad pada hari Sabtu, 8 Maret 2025. Semua orang mendapat tas Takjil hijau.

“Kami ingin segera membuka kotak menu Iftar di Madinah,” kata Vazo. Menurut Vazo, menu Iftar di masjid Nabawi terdiri dari roti, yogurt, air mineral, dan tujuh tanggal. Semuanya dikemas dengan rapi sebelum didistribusikan kepada para peziarah yang ada di sana.

Mengutip situs resmi Esqtors.com, yogurt memang merupakan menu iftar wajib di masjid Nabi. Produk yang digunakan adalah alias yogurt Arab yang terbuat dari susu sapi atau domba. Yogurt ini biasanya dimakan dengan roti bahasa Arab atau pisang khas.

Meskipun termasuk tidak akrab untuk dikonsumsi sebagai menu yang melanggar di Indonesia, yogurt ternyata menyimpan banyak manfaat, terutama ketika dikonsumsi selama puasa, banyak orang khawatir mengonsumsi yogurt selama puasa. Rasa asam dikatakan bisa mengiritasi perut jika dikonsumsi setelah berbuka puasa. Apakah itu benar?

Menurut spesialis nutrisi klinis dari Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Marya Haryono, pernyataan itu salah. Dia mengatakan kombinasi susu yang baik dan bakteri baik dalam yogurt sebenarnya baik untuk puasa selama puasa.

Exit mobile version