Baca juga: 10 Masjid Ikonik yang Wajib Dikunjungi di Jabodetabek
3. Masjid Wapauwe
Masjid Wapauwe dibangun pada tahun 1414 M. Awalnya, masjid ini berada di lereng Gunung Wawane, sehingga disebut Masjid Wawane.
Masjid ini dibangun oleh Pernada Jamilu, keturunan Kesultanan Islam Jailolo dari Moloku Kie Raha, Maluku Utara. Keberadaannya bertujuan untuk menyebarkan agama Islam kepada masyarakat di sekitar pegunungan Wawane.
Seiring berjalannya waktu, masjid ini dipindahkan ke Desa Tehala pada tahun 1614. Pemindahan masjid ini terjadi karena adanya serangan Portugis dan Belanda. Pemindahan ini dimaksudkan untuk melindungi masjid ke lokasi yang lebih aman.
Masjid Negara Wapauwe Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. (studiopena.com/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
Berada di wilayah Wapa, yang dalam bahasa Kaitetu merupakan daerah yang ditumbuhi banyak pohon mangga abu-abu, tidak ada sehelai daun pun yang gugur dari pohon tersebut. Maka, masjid ini pun berganti nama menjadi Masjid Wapauwe, masjid yang berada di bawah pohon mangga abu-abu.
Yang unik, masjid ini dibangun dari kayu tanpa menggunakan paku, sehingga bangunannya dapat dipindah, dipasang, dan dipindahkan dengan mudah, seperti yang dikutip Dunia Masjid dan berbagai sumber.
Baca juga: Lima Masjid Bersejarah yang Jadi Saksi Penyebaran Islam di Indonesia
Baca juga: 10 Masjid Termegah di Jabodetabek, Wajib Dikunjungi Saat Traveling
Wartawan : Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Hak Cipta © studiopena.com 2024