studiopena.com, Jakarta – Administrasi Presiden Subianto akan memperkuat perlindungan anak -anak Indonesia di ruang digital.
Diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informasi Meutya Hafid, aturan ini adalah upaya untuk melindungi pemerintah terhadap anak -anak, mengingat munculnya konten negatif di internet termasuk perjudian online, pornografi, pelecehan online, kekerasan seksual.
Asosiasi Televisi Pribadi Indonesia (ATVSI) juga memberikan dukungan dan penghargaan untuk persiapan aturan untuk melindungi anak -anak di dunia maya.
Ketua ATVSI Imam Sudjarwo mengatakan, “Perlindungan masyarakat termasuk anak -anak dari dampak negatif dari siaran material melalui berbagai platform media termasuk digital, seharusnya.”
Menurutnya, pemain industri televisi juga terikat oleh aturan yang sangat ketat mengenai konten siaran.
“Kami berada di televisi, masalah siaran konten diatur dengan sangat ketat. Jika tidak sesuai dengan pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran (P3SP) atau undang -undang di bidang penyiaran dan terkait, kami pasti akan mendapatkan teguran atau sanksi dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), “kata Imam Sudjarwo, dikutip dari pernyataan ATVSI, Minggu (2/2/2025).
Ketua Asosiasi Televisi Pribadi Indonesia atau ATVSI, Imam Sudjarwo meresmikan manajemen ATVSI untuk periode 2023-2026. ATVSI Target untuk meningkatkan kerja sama TV swasta dan berhasil dalam pemilihan damai dengan menghadirkan …