studiopena.com, Jakarta – Sejumlah kuliner Indonesia telah memperingatkan dalam daftar salad paling lezat di dunia dari versi Tasteatlas selama bertahun -tahun. Penghargaan untuk hidangan ini tentu bukan hanya tentang kemampuan untuk mengguncang lidah, tetapi juga anggukan mendalam pada akar budaya yang dibawa.
Ketua Komunitas Gastronomi Indonesia (IGC), Ria Musiawan, mengatakan bahwa keberadaan salad Indonesia begitu kaya akan makna. “Salad Indonesia, seperti Pecel, Ketoprak, dan Gado-Gado, bukan hanya perpaduan sayuran dengan saus, mereka adalah warisan kuliner yang berakar kuat dalam kehidupan sehari-hari komunitas,” katanya melalui pesan tentang gaya hidup studiopena.com, Jumat, 18 April 2024, “katanya, Jumat, 18 April 2024,” Jumat, 18 April 2024, “Jumat, 18 April, 2024,” April 18 April,
Gado-gado, misalnya, memberi contoh, mencerminkan filosofi keragaman Indonesia, dengan berbagai sayuran, karbohidrat, dan protein yang dikombinasikan dengan saus kacang yang menyatukan rasanya. Sementara itu, Pecel memiliki peran besar dalam Jawa, terutama dalam budaya makanan desa yang memprioritaskan tanaman lokal.
“Ketoprak dari Betawi juga unik, karena menyajikan unsur -unsur sejarah perkotaan, migrasi, dan adaptasi kuliner yang khas,” tambahnya. “Salad Indonesia lahir dari alam, budaya, dan kebijaksanaan lokal dalam memanfaatkan bahan -bahan segar.”
Menurut RIA, potensi pengembangan salad salad Indonesia “sangat besar.” Dalam hal keberlanjutan, salad Indonesia sangat berkelanjutan karena mayoritas menggunakan bahan nabati lokal, limbah minimal, dan padat nutrisi. “Untuk pasar global, mereka memiliki ketertarikan yang kuat: kisah -kisah visual, visual, dan budaya yang menarik yang menyertainya.”
“Namun, kita membutuhkan pendekatan yang lebih modern dalam presentasi dan promosi,” katanya. Branding visual saat ini, persiapan cerita di balik makanan, serta kolaborasi dengan restoran, koki diaspora, dan duta budaya menjadi poin yang digarisbawahi untuk mengembangkan makanan Indonesia.