JAKARTA (studiopena.com) – Fenomena pelukan kerja (Pekerjaan Pekerjaan) adalah tren baru di pasar tenaga kerja yang kompetitif saat ini, di mana para pekerja bertahan hidup lebih lama karena mereka khawatir kehilangan pekerjaan.
Fenomena “pelukan kerja” tampaknya bertentangan dengan tren pasar tenaga kerja sebelumnya yang memindahkan pekerjaan, di mana pekerja sering memindahkan posisi yang menawarkan peluang, fleksibilitas, dan gaji yang lebih baik.
Menurut konsultan Firma Korn Ferry seperti yang dilaporkan oleh CNBC, takut akan hal -hal yang tidak diketahui untuk memicu kemunculan fenomena “pelukan kerja”. Pekerja lebih suka berpegang teguh pada stabilitas daripada risiko, meskipun mereka harus mengorbankan diri mereka secara pribadi dan profesional, di tengah -tengah situasi ketidakpastian ekonomi saat ini.
Sementara itu, Profesor Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada (FisiPol UGM) serta pengamat ketenagakerjaan, Tadjuddin Noer Effendi menilai bahwa pasar tenaga kerja yang sulit adalah salah satu faktor utama yang membuat orang bertahan dalam pekerjaan mereka daripada menemukan pekerjaan baru yang memiliki risiko tinggi, seperti yang dilaporkan oleh situs web resmi UGM.