Namun di balik tren tersebut, muncul keluhan dari konsumen yang merasa tertipu karena bahan yang digunakan dalam produk tidak sesuai dengan klaim.
Secara khusus, hal ini juga merugikan pelanggan yang memiliki alergi atau pantangan terhadap bahan makanan tersebut.
Meski gluten, telur, atau produk susu pada dasarnya tidak berbahaya, namun bagi sebagian orang justru bisa berdampak buruk bagi kesehatannya.
Efek buruk dari gluten
Gluten adalah sejenis protein yang berasal dari gandum, barley, dan gandum hitam. Jadi produk berlabel “gluten free” sering ditemukan pada produk roti, sereal atau kue.
Dalam pembuatan roti, gluten berfungsi memberikan tekstur yang kenyal dan elastis pada bentuk adonan.
Gluten sangat aman dikonsumsi, namun tetap bisa berbahaya bagi sebagian orang dengan masalah kesehatan tertentu.
Baca juga: Pentingnya Menghindari Makanan Mengandung Gluten Bagi ODAI
Berikut syarat seseorang harus menghindari gluten dan dampak buruknya:
1. Penderita penyakit celiac
Kandungan gluten sebaiknya dihindari oleh penderita penyakit celiac, karena kandungannya dapat memicu peradangan dan kerusakan pada permukaan usus halus.
Kondisi ini juga dapat mempengaruhi proses penyerapan nutrisi. Efek sampingnya adalah munculnya gejala diare, perut kembung, dan sembelit.
Bagi seseorang dengan penyakit celiac parah, efek sampingnya bisa berupa anemia, penyakit kulit, saraf, osteoporosis, dan bahkan masalah jantung.
2. Intoleransi gluten
Pada kondisi ini gluten dapat memicu keluhan seperti pada seseorang yang menderita penyakit celiac, yaitu gangguan pencernaan namun tanpa kerusakan pada usus halus.
3. Dermatitis Herpetiformis (DH)
Penyakit ini disebabkan oleh gluten, dan kebanyakan penderita DH juga menderita penyakit celiac.
Gejala yang muncul adalah benjolan atau lepuh yang terasa sangat gatal, sering muncul di dekat siku, lutut, bokong, dan sepanjang garis rambut.
Gejala-gejala ini bisa datang dan pergi, sehingga seseorang yang menderita DH sering kali didiagnosis menderita eksim.
Selain ketiga penyakit di atas, gluten juga dihindari oleh seseorang yang menderita penyakit autoimun, seperti penyakit kubur atau rheumatoid arthritis, serta mereka yang menderita radang usus.
Pada kondisi yang lebih serius, penderita alergi yang mengonsumsi gluten dapat mengalami reaksi alergi yang parah yaitu anafilaksis.
Penderita alergi akan mengalami ruam merah besar, kesulitan bernapas, bengkak di sekujur tubuh hingga kelopak mata, dan hal ini berpotensi mengancam nyawa.
Baca juga: Ciri-ciri Roti Bebas Gluten dan Susu Sapi yang Aman bagi Penderita Alergi
Dampak buruk dari produk susu (susu sapi)
Dairy merupakan suatu produk yang bahan dasarnya adalah susu, biasanya dari susu sapi. Meski susu sapi dikenal sebagai makanan bergizi bagi tubuh, sama seperti gluten, produk susu juga bisa berbahaya bagi sebagian orang.
Berikut ini adalah syarat-syarat seseorang yang sebaiknya menghindari produk susu dan dampak buruknya.
1. Intoleransi laktosa
Intoleransi laktosa merupakan kondisi dimana tubuh tidak dapat mencerna laktosa karena akan memicu gangguan pencernaan.
Laktosa adalah gula yang ditemukan dalam susu atau produk susu. Gejala yang muncul biasanya berupa perut kembung, diare, sering perut kembung, dan kram perut.
2. Alergi protein susu sapi
Bagi penderita alergi, sistem kekebalan tubuh akan mengidentifikasi whey dan kasein, bahan yang terdapat dalam susu dan produk susu, sebagai bahan berbahaya.
Jadi, tubuh akan memproduksi antibodi dan mengirimkan sinyal ke tubuh untuk melepaskan histamin atau bahan kimia lainnya.
Kemudian, histamin yang dilepaskan akan memicu berbagai gejala, seperti gatal, ruam, sesak napas, kram perut, mual, pusing, serta kesemutan atau bengkak pada bibir, lidah, dan tenggorokan.
Baca juga: 7 Manfaat Tepung Almond untuk Kesehatan, Bebas Gluten!
3. Penderita penyakit ginjal
Karena susu atau produk olahannya tinggi protein, hal ini akan membebani ginjal dalam proses pembuangan sisa metabolisme tubuh.
Selain kandungan protein, organ ginjal juga bisa terbebani oleh fosfor dan kalsium yang terdapat pada produk susu.
4. Diare
Susu atau produk olahannya dapat memperburuk seseorang yang mengalami diare. Hal ini terjadi karena saat Anda sedang mengalami diare, makanan yang kaya akan laktosa akan sulit dicerna.
Bahkan, diare juga bisa menyebabkan kadar enzim laktase, enzim yang dibutuhkan untuk mencerna laktosa atau gula pada produk susu, menurun.
Jika Anda mengonsumsi produk susu saat sedang diare, dapat menimbulkan gejala kembung, mual, gas di perut, tinja encer, iritasi usus, dan kondisi lain yang memperparah diare.
Selain empat kondisi di atas, sebagian orang juga menghindari produk susu untuk menghindari jerawat, peradangan, dan ketidakseimbangan hormon.
Baca juga: Kenali gejala yang bisa timbul akibat alergi gluten
Baca juga: Mengonsumsi gluten bagi penderita alergi berisiko memicu kerusakan pencernaan
Wartawan : Putri Atika Chairulia
Redaktur: Suryanto
Hak Cipta © studiopena.com 2025
Dilarang keras mengambil konten, crawling, atau pengindeksan otomatis AI pada situs ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita studiopena.com.