Site icon studiopena

Jelajahi Pernikahan adalah fenomena yang menakutkan di tengah -tengah tekanan sosial untuk menikah dengan cepat

Jelajahi Pernikahan adalah fenomena yang menakutkan di tengah -tengah tekanan sosial untuk menikah dengan cepat


Sementara itu, psikolog klinis pada pertumbuhan pribadi, Mutiara Maharini, m.psi, psikolog, mengatakan fenomena “pernikahan itu lesir” tidak hanya muncul dari perspektif negatif. “Tapi itu muncul dari kesadaran kesehatan mental dan hubungan yang sehat dan ada perubahan dalam cara melihat pernikahan,” katanya dalam sebuah wawancara telepon dengan studiopena.com, Jumat, 14 Februari 2025.

Menurutnya generasi milenium dan gen Z sekarang lebih akrab dengan kesehatan mental dan dapat memahami apa yang membuatnya bahagia dan tidak. “Ketika memasuki hubungan, mereka memiliki lebih banyak kesadaran, jadi ketika dalam hubungan itu dibutuhkan tindakan,”

Di sisi lain, ia melanjutkan, ada perubahan sosial dalam masyarakat tentang pernikahan. Jika dalam pernikahan sebelumnya karena politik dan ekonomi, sekarang pernikahan adalah alat untuk mendapatkan kebahagiaan.

“Berbeda dari seabad yang lalu, orang tua kita tidak punya pilihan (tentang pernikahan). Sementara pemikiran generasi saat ini tidak terlalu wajib, daripada pernikahan yang menakutkan atau pernikahan sampai akhir kehidupan tetapi tidak bahagia,” tambahnya.

Mutiara pernikahan oleh generasi saat ini dianggap sebagai sesuatu yang penuh dengan risiko dan ketidakpastian, terutama harapan pada pernikahan yang meningkat. Dia menyarankan agar seseorang bertanya kembali kepada dirinya sendiri dan memproses ketakutannya, sehingga dengan itu dia dapat menemukan hubungan yang sehat.

“Penting untuk menemukan pemicu dan mencoba memproses apakah itu dapat ditangani, dicegah, atau itu adalah sesuatu yang di luar kendali,” jelasnya lagi.

Dia juga menyarankan bahwa seseorang yang mengalami kekhawatiran tentang pernikahan untuk berkomunikasi dengan pasangan, melakukan pra -naungan konseling, pergi ke psikolog atau meminta bantuan profesional untuk lebih memahami perannya saat menikah. Dengan itu, seseorang juga akan dapat belajar untuk mengatasi Condik dan dapat memiliki harapan yang realistis untuk menikah.

Selain itu, penting juga untuk memiliki panutan pernikahan yang sehat, meskipun tidak semua orang memilikinya. Jika keluarga rumah yang hancur dapat merujuk pada hubungan yang harmonis dari OM dan bibinya, bahkan orang tua teman untuk dapat melawan kekhawatiran tentang pernikahan.

Exit mobile version