Sementara itu, psikolog klinis pada pertumbuhan pribadi, Mutiara Maharini, m.psi, psikolog, mengatakan fenomena “pernikahan itu lesir” tidak hanya muncul dari perspektif negatif. “Tapi itu muncul dari kesadaran kesehatan mental dan hubungan yang sehat dan ada perubahan dalam cara melihat pernikahan,” katanya dalam sebuah wawancara telepon dengan studiopena.com, Jumat, 14 Februari 2025.
Menurutnya generasi milenium dan gen Z sekarang lebih akrab dengan kesehatan mental dan dapat memahami apa yang membuatnya bahagia dan tidak. “Ketika memasuki hubungan, mereka memiliki lebih banyak kesadaran, jadi ketika dalam hubungan itu dibutuhkan tindakan,”
Di sisi lain, ia melanjutkan, ada perubahan sosial dalam masyarakat tentang pernikahan. Jika dalam pernikahan sebelumnya karena politik dan ekonomi, sekarang pernikahan adalah alat untuk mendapatkan kebahagiaan.