Site icon studiopena

Jenis Mole: Mana yang Aman dan Mana yang Beresiko?

Jenis-jenis tahi lalat: Mana yang aman dan mana yang berisiko?

Jakarta (studiopena.com) – Semua orang hampir pasti memiliki tahi lalat di tubuhnya, baik sejak lahir dan muncul seiring bertambahnya usia. Mol itu sendiri adalah tempat kecil yang terbentuk karena akumulasi melanosit atau sel penghasil kulit. Menariknya, tidak semua tahi lalat memiliki bentuk dan karakteristik yang sama.

Beberapa datar, menonjol, coklat muda hingga hitam, bahkan beberapa dapat muncul dalam jumlah besar. Memahami jenis tahi lalat penting tidak hanya untuk mengenali keunikan kulit, tetapi juga untuk menyadari perubahan yang berpotensi mengarah pada masalah kesehatan tertentu.

Jenis tahi lalat

Menurut situs web klinik estetika Jakarta dan sejumlah sumber lain, tahi lalat dapat dibagi menjadi beberapa jenis, termasuk:

1. Bagasi lahir

Juga disebut Congenital Nevus, yang merupakan tahi lalat yang telah ada sejak bayi lahir. Ukurannya bisa kecil hingga besar, warnanya juga bervariasi, mulai dari coklat muda hingga lebih gelap.

2. Tahi lalat biasa

Jenis ini adalah tahi lalat yang paling umum dan biasanya tidak berbahaya. Bentuknya simetris, kecil (kira -kira ukuran penghapus pensil), dan coklat atau hitam. Tahi lalat biasa bisa rata dengan kulit atau sedikit menonjol. Terkadang beberapa ditumbuhi rambut, tetapi tidak terkait dengan risiko kanker.

3. Tahi lalat displastik (nevi displastik)

Berbeda dari yang normal, tipe ini cenderung berukuran lebih besar, bentuknya tidak teratur, dan warnanya bervariasi biasanya bagian tengah lebih gelap sementara tepi lebih terang dengan batas yang tidak rata. Tangkuan tikus displastik sering kali genetik dan jumlahnya dapat mencapai ratusan. Kondisi ini bisa menjadi tanda risiko kanker kulit.

4. Cetakan cetakan intradermal nevus

Jenis tahi lalat ini terlihat menonjol karena terbentuk di lapisan dalam kulit (dermis). Warnanya dapat menyerupai warna kulit, coklat muda, atau lebih gelap. Umumnya tidak berbahaya dan tidak menyebabkan keluhan. Namun, jika ada perubahan ukuran, bentuk, atau warna, Anda harus segera melihat dokter kulit.

5. Mole -mole (mol atipikal)

Jenis ini sering dikaitkan dengan melanoma. Bentuknya sangat asimetris dan terlihat berbeda dari tahi lalat secara umum. Biasanya, risiko meningkat jika jumlah tahi lalat mencapai lebih dari 50 atau ada pertumbuhan tahi lalat yang tidak biasa. Oleh karena itu, memantau setiap perubahan kulit dan berkonsultasi dengan dokter adalah langkah penting untuk mencegah masalah serius.

Baca juga: 6 Penyebab Mol Muncul Tiba -Tiba dan Meningkatkan Kulit

Baca Juga: Sejumlah Tanda Peringatan Mol yang Menunjukkan Kanker Kulit

Baca juga: 8 cara untuk menyingkirkan mol

Reporter: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah pasaribu
Hak Cipta © studiopena.com 2025

Dilarang secara ketat untuk mengambil konten, melakukan merangkak atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari kantor berita studiopena.com.

Exit mobile version