Beberapa jenis alat musik tradisional menggunakan kulit hewan pengorbanan sebagai membran untuk menghasilkan suara yang khas. Contohnya adalah drum dan rebana yang biasanya digunakan dalam kegiatan agama dan budaya di Indonesia.
4. Membuat Peralatan Rumah Tangga
Kulit hewan pengorbanan dapat digunakan untuk membuat peralatan rumah tangga seperti kantong air (Qirbah), terpal, ember, dan tempat duduk dasar. Penggunaan ini memberikan penggunaan kulit alternatif yang berguna dalam kehidupan sehari -hari.
5. Pemberdayaan ekonomi komunitas
Pemanfaatan kulit hewan pengorbanan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat. Dengan memproses kulit menjadi produk nilai tambah, masyarakat dapat meningkatkan pendapatan dan menciptakan pekerjaan baru, terutama di sektor industri kreatif dan kerajinan tangan.
6. Pemrosesan oleh Lembaga Sosial
Beberapa lembaga sosial menerima sumbangan kulit hewan pengorbanan dan kemudian dijual, dan hasilnya disalurkan untuk mereka yang membutuhkan. Praktik ini dipertimbangkan sesuai dengan prinsip -prinsip Syariah, selama tidak ada elemen keuntungan pribadi dari penjualan.
7. Pengurangan limbah organik
Dengan memanfaatkan kulit hewan pengorbanan, orang dapat mengurangi limbah organik yang berpotensi mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan benar. Pemrosesan kulit menjadi produk yang berguna membantu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
8. Pelestarian tradisi dan budaya
Pemanfaatan kulit hewan pengorbanan dalam pembuatan alat musik tradisional dan peralatan upacara tradisional membantu melestarikan tradisi dan budaya lokal. Ini memperkuat identitas budaya dan memperkaya warisan budaya bangsa.