Jakarta (studiopena.com) – Saat puasa, banyak yang berharap berat badan akan menurunkan berat badan karena hanya makan dua kali sehari. Namun, sebenarnya justru sebaliknya banyak orang bahkan menambah berat badan selama bulan Ramadhan. Alih -alih lebih ramping, tubuh benar -benar terasa lebih berat dan lemah.
Fenomena ini terjadi karena perubahan pola makan, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan memecahkan puasa dengan makanan berkalori tinggi. Tanpa disadari, konsumsi kalori saat fajar dan pecah dengan cepat seringkali melebihi asupan harian biasa. Ditambah lagi, kebiasaan tidur setelah makan dan kurang berolahraga membuat tubuh lebih lemak.
Lalu, apa kesalahan yang sering terjadi selama puasa untuk menyebabkan penambahan berat badan? Lihatlah faktor -faktor berikut untuk menghindarinya dan mempertahankan berat badan yang ideal selama bulan Ramadhan.
Baca Juga: Waktu Terbaik Untuk Berolahraga di Tengah Puasa Ramadhan
1. Kurangnya perencanaan diet
Tanpa perencanaan yang baik, pola makan selama Ramadhan bisa tidak teratur dan tidak seimbang. Pastikan menu makan dan pecah terdiri dari makanan bergizi, seperti karbohidrat kompleks, serat, protein tanpa lemak dan produk susu rendah lemak. Perencanaan yang cermat juga mencakup waktu tidur yang cukup dan jadwal olahraga tetap.
2. Lebih sedikit minum air putih
Dehidrasi dapat memperlambat metabolisme dan meningkatkan kelaparan. Pastikan untuk minum setidaknya delapan gelas air selama istirahat cepat sampai makan. Sesuaikan jadwal minum, misalnya dua gelas saat pecah, empat gelas sepanjang malam dan dua gelas saat fajar. Hindari minuman berkafein tinggi seperti kopi atau teh hitam yang dapat menyebabkan dehidrasi.
3. Makan berlebihan saat pecah
Setelah seharian berpuasa, keinginan untuk makan dalam jumlah besar seringkali tidak bisa dihindari. Faktanya, makan berlebihan sebenarnya memperlambat pencernaan dan menyebabkan penumpukan lemak. Lebih baik mulai memecahkan puasa dengan makanan ringan seperti kurma dan air, kemudian melanjutkan dengan porsi makanan yang seimbang.
4. Konsumsi gula berlebihan
Makanan dan minuman manis menggoda, tetapi konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan gelombang gula darah dan penumpukan lemak. Sebaliknya, pilih pemanis alami seperti buah -buahan segar, jus tanpa gula tambahan, atau madu dalam jumlah yang wajar.
5. Makan makanan berlemak tinggi
Makanan yang digoreng atau lemak jenuh tinggi dapat memperlambat metabolisme dan menyebabkan peningkatan berat badan. Cobalah metode memasak yang lebih sehat seperti memanggang, mendidih, atau mengukus untuk mengurangi asupan lemak berlebih.
Baca juga: Kulit kering saat puasa? Inilah cara agar tetap sehat
6. Kurangnya aktivitas fisik
Bulan puasa bukanlah alasan untuk berhenti berolahraga. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan, yoga, atau latihan peregangan masih dapat dilakukan sebelum melanggar atau setelah doa Tarawih untuk mempertahankan kebugaran dan membantu proses pembakaran lemak.
7. Melewati Dawn
Beberapa orang sengaja melewatkan makanan agar terasa lebih ringan sepanjang hari. Faktanya, menghabiskan Sahur sebenarnya dapat menyebabkan kelaparan berlebihan saat memecahkan puasa, yang mengakibatkan makan dalam jumlah besar. Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan protein sehingga energi tetap stabil sepanjang hari.
Tips untuk mempertahankan berat badan selama puasa
Konsumsi makanan yang kaya akan serat, protein, dan karbohidrat kompleks. Hindari makanan tinggi garam, gula, dan lemak jenuh. Minum cukup air untuk mencegah dehidrasi. Lakukan aktivitas fisik ringan secara teratur. Tidur yang cukup untuk menjaga keseimbangan hormon dan metabolisme tubuh.Dengan menghindari kesalahan di atas dan menerapkan gaya hidup sehat, Anda dapat menjalani puasa lebih nyaman tanpa khawatir tentang kenaikan berat badan. Selamat puasa!
Baca Juga: Mempertahankan Diet Sehat Selama Berpuasa untuk Tetap Bugar Tubuh
Baca juga: Berikut tips untuk Sahur yang sehat agar tidak mudah lapar selama puasa
Reporter: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Hak Cipta © studiopena.com 2025