Jakarta (studiopena.com) – Tahukah Anda bahwa cara kita memasak dapat mempengaruhi kadar zat berbahaya pada makanan, termasuk akrilamida? Bahan kimia ini terbentuk secara alami ketika bahan makanan, terutama yang mengandung karbohidrat seperti kentang atau roti, dimasak dengan suhu tinggi.
Meski sulit untuk dihindari sepenuhnya, kadar akrilamida pada makanan sebenarnya bisa diturunkan dengan langkah sederhana di dapur. Mulai dari mengatur suhu memasak, memilih bahan yang tepat, hingga memperhatikan warna gorengan, semuanya berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh dalam jangka panjang.
Berikut tips menurunkan kadar akrilamida agar Anda tetap bisa menikmati makanan favorit tanpa khawatir, berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber.
Tips mengurangi akrilamida pada makanan
Upaya menurunkan kadar akrilamida pada makanan bukanlah perkara sederhana. Permasalahan ini memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan banyak pihak, mulai dari produsen pangan, lembaga regulator, hingga konsumen itu sendiri. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi pembentukan akrilamida pada makanan sehari-hari, studiopena.com lain:
Baca juga: Jakbar tindak lanjuti temuan zat berbahaya pada makanan di Kota Tua
1. Pilih metode memasak yang lebih aman
Metode memasak seperti merebus, mengukus, atau menggunakan microwave cenderung menghasilkan kadar akrilamida yang lebih rendah dibandingkan metode suhu tinggi seperti menggoreng, memanggang, atau memanggang. Dengan mengubah cara kita memasak, kita dapat mengurangi risiko paparan zat ini tanpa harus mengorbankan rasa makanan.
2. Atur suhu dan waktu memasak
Mengurangi lamanya waktu memasak atau menurunkan suhu saat menggoreng atau memanggang dapat membantu mengurangi pembentukan akrilamida. Misalnya, menggoreng kentang dengan waktu yang lebih singkat atau dengan suhu yang lebih rendah dapat menghasilkan camilan yang tetap renyah namun lebih aman untuk dikonsumsi.
3. Meningkatkan edukasi dan kesadaran masyarakat
Pengetahuan mengenai bahaya dan pencegahan akrilamida perlu diperluas, baik di kalangan produsen pangan maupun masyarakat umum. Program sosialisasi dan pelatihan bagi pelaku industri pangan dapat mendorong penerapan praktik produksi yang lebih aman dan ramah kesehatan.
4. Gunakan bahan makanan yang lebih tepat
Pemilihan material juga mempunyai pengaruh yang besar. Bahan-bahan yang memiliki kadar gula pereduksi rendah seperti ubi jalar dapat menghasilkan lebih sedikit akrilamida saat dimasak.
Selain itu, memilih minyak dengan kandungan oleat tinggi, misalnya minyak bunga matahari, dapat membantu mengurangi pembentukan akrilamida saat digunakan untuk menggoreng.
Akrilamida adalah senyawa kimia yang dapat terjadi secara alami pada makanan yang diproses pada suhu tinggi dan telah dikaitkan dengan potensi risiko kanker berdasarkan penelitian pada hewan.
Keripik kentang dan biji kopi merupakan dua contoh makanan dengan kadar akrilamida yang relatif tinggi sehingga sering menjadi sorotan dalam masalah keamanan pangan.
Meski bukti mengenai dampak konsumsi terhadap kanker pada manusia masih terbatas, para ahli nutrisi tetap menyarankan untuk membatasi konsumsi makanan tinggi akrilamida sebagai tindakan preventif untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
Baca juga: Bapanas, Pemda dan Polri Pastikan Makanan di Bandung Bebas Zat Berbahaya
Baca juga: Kepala BPOM: Mie dengan Etilena Oksida Bukan Ekspor Resmi dari Indonesia
Reporter: Sean Anggiatheda Sitorus
Redaktur: Suryanto
Hak Cipta © studiopena.com 2025
Dilarang keras mengambil konten, crawling, atau pengindeksan otomatis AI pada situs ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita studiopena.com.

