Jakarta (studiopena.com) – Serangan jantung dapat terjadi kapan saja, bahkan ketika seseorang tidur nyenyak. Kondisi ini adalah masalah serius, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung atau gangguan tidur.
Ketika seseorang tidur, tubuh tampaknya beristirahat. Namun, hati masih bekerja sepanjang malam. Secara fisiologis, tekanan darah dan detak jantung akan melambat selama tidur untuk memberi waktu untuk pulih. Sayangnya, dalam kondisi tertentu, jantung sebenarnya dapat mengalami tekanan tambahan yang meningkatkan risiko serangan jantung, termasuk selama tidur.
Salah satu faktor risiko utama adalah gangguan tidur seperti sleep apnea, yang merupakan kondisi ketika pernapasan berhenti berulang kali dalam waktu singkat selama tidur. Gangguan ini dapat mengurangi kadar oksigen dalam darah dan memaksa jantung bekerja lebih keras, yang dalam jangka panjang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular yang serius.
Baca Juga: Cara Mencegah Penyakit Jantung Dengan Memahami 10 Faktor Penyebab Utama
Penyebab serangan jantung
Serangan jantung terjadi ketika suplai darah yang mengandung oksigen pada otot jantung dihambat, umumnya karena penyumbatan pembuluh darah koroner. Berikut adalah sejumlah penyebab paling umum:
1. Penyakit Jantung Koroner
Ini adalah penyebab utama serangan jantung, yang disebabkan oleh obstruksi arteri koroner oleh plak kolesterol (aterosklerosis) atau gumpalan darah.
2. Penyakit Jantung Bawah
Kelainan jantung struktural sejak lahir yang penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Faktor risiko termasuk infeksi rubella selama kehamilan atau gangguan genetik.
3. Infeksi jantung (endokarditis)
Umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama streptococcus beta hemolyticus group A, yang menyerang lapisan dalam jantung.
4. Gagal Jantung
Terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah secara efektif. Penyebabnya termasuk penyakit jantung koroner, infeksi, dan kelainan katup jantung.
5. Arrhythmia
Gangguan irama jantung yang dapat dipicu oleh kelainan bawaan, kerusakan otot jantung, konsumsi alkohol yang berlebihan, stres, atau efek obat tertentu.
6. Penyalahgunaan Narkoba
Narkotika seperti kokain, amfetamin, dan metamfetamin dapat menyebabkan penyempitan arteri koroner secara tiba -tiba.
7. Hipoksia (kurangnya oksigen)
Dapat disebabkan oleh keracunan karbon monoksida atau gangguan paru -paru yang menyebabkan jantung kekurangan oksigen.
Baca Juga: Deteksi Dini Penyakit Jantung: 11 Gejala yang Harus Anda Ketahui
Gejala serangan jantung saat tidur
Gejala serangan jantung selama tidur sering tidak disadari dan bisa berbeda dari serangan jantung yang terjadi selama terjaga. Karena itu, penting untuk mengenali tanda -tanda:
1. Keringat dingin
Berkeringat dengan cepat tanpa alasan yang jelas selama tidur bisa menjadi tanda aliran darah ke jantung.
2. Rasa sakit atau tekanan di dada
Perasaan kencang, sakit yang parah, atau menyakitkan, bahkan ketika dalam posisi berbaring, harus diawasi.
3. Napas sesak
Bangun karena kesulitan bernapas bisa menjadi sinyal jantung tekanan tinggi.
4. Kelelahan ekstrem
Jika setelah tidur sepanjang malam tubuh masih terasa sangat lelah, ini bisa menjadi gejala tersembunyi dari masalah jantung.
5. Kecemasan atau kecemasan tiba -tiba
Perasaan tidak nyaman tanpa penyebab yang jelas, terutama di malam hari, perlu diperiksa terutama jika disertai dengan gejala lain.
Komplikasi serangan jantung
Jika tidak segera diobati, serangan jantung dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti:
Gangguan irama jantung (aritmia) gagal jantung kardiogenik (ketidakmampuan jantung memompa darah) penangkapan mendadakPencegahan dan Pemeriksaan Dini
Penting bagi orang untuk melakukan pemeriksaan jantung secara teratur, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, atau kebiasaan merokok.
Kualitas tidur juga membutuhkan perhatian. Jika Anda mengalami gejala gangguan tidur seperti mendengkur keras atau bangun terengah -engah, segera konsultasikan dengan dokter. Diagnosis dan pengobatan apnea tidur dapat membantu mencegah komplikasi kardiovaskular, termasuk serangan jantung.
Baca Juga: Penyakit Jantung lebih mematikan pada wanita dan serangkaian fakta lainnya
Reporter: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Hak Cipta © studiopena.com 2025
Dilarang secara ketat untuk mengambil konten, melakukan merangkak atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari kantor berita studiopena.com.