“Pendidikan adalah tindakan paling penting yang dapat kita ambil,” kata Sajedi. “Masyarakat perlu memahami bahwa masalahnya bukanlah toksisitas akut, melainkan toksisitas kronis.”
Para ilmuwan masih berupaya untuk memahami secara pasti bagaimana mikroplastik mempengaruhi kesehatan manusia, namun satu hal yang jelas adalah mikroplastik tidak hanya menyebar ke dalam tubuh. Setelah tertelan, pecahan ini—yang seringkali lebih kecil dari sebutir beras—dapat memasuki aliran darah dan terakumulasi di organ dan jaringan vital, termasuk jantung, paru-paru, hati, ginjal, testis, dan plasenta.